Les privat Global,--JAKARTA, KOMPAS.COM -Sebanyak 20 siswa dari Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berkolaborasi
menciptakan aplikasi Bahasa Jerman untuk perangkat Android.
Para
siswa yang berasal dari beberapa wilayah di Indonesia tersebut berkumpul
melalui kegiatan Mobile Apps Goethe-Institut SEAMOLEC Camp (MAGIS
Camp).
Sebanyak 10 orang siswa merupakan pemenang Olimpiade Bahasa
Jerman 2013 dan sekolah mitra Goethe Institut, sementara 10 orang lagi
adalah pemenang SEAMOLEC Game Competetion.
"Kegiatan akan
dilakukan selama 6 hari. Mereka nantinya dipasangkan untuk membuat
aplikasi. Nantinya akan ada 10 aplikasi android yang diunggah dan bisa
diunduh secara gratis oleh masyarakat untuk belajar Bahasa Jerman untuk
level paling dasar," kata Direktur SEAMOLEC Gatot Hari Priowirjanto di
Jakarta, Sabtu (18/05/2013).
Gatot berharap, selain sebagai upaya
mengakomodasi kemampuan dan minat generasi muda dalam bidang programming
yang semakin tinggi, hasilnya nanti bisa dipakai oleh masyarakat untuk
belajar Bahasa Jerman.
Selain itu, dari 10 aplikasi yang dibuat,
akan dipilih satu aplikasi terbaik yang nantinya akan berkesempatan
untuk dipresentasikan pada seminar internasional di Krabi, Thailand,
September mendatang.
Anang Tjahjono, Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Dirjen Pendidikan Menengah Kemdikbud mengatakan,
kegiatan seperti ini dinilai sangat penting sebagai salah satu upaya
untuk mengakomodasi kemampuan yang dimiliki oleh para siswa.
"Kegiatan
ini harus semakin sering dilakukan, terutama bagi pelajar SMK. Mereka
tidak hanya membuat aplikasi, tetapi juga belajar mengkomunikasikan apa
yang mereka ciptakan," kata Anang.
Salah satu peserta asal SMKN 1
Surabaya, Noval Eka Erdianta mengungkapkan, kegiatan ini memberikan
kesempatan baginya untuk mengembangkan diri di bidang aplikasi perangkat
bergerak.
"Sejak masuk SMK saya sudah tertarik dengan programming
dan hingga saat ini sudah menciptakan 15 aplikasi baik untuk pendidikan, sosial dan game..